Rabu, 28 September 2022

 



Aliran Rasionalisme

Halo teman-teman semua! Gimana nih kabarnya? Mudah-mudahan selalu dalam keadaan sehat yaa…

Oke kali ini aku bakalan share apa saja yang udah dibahas pada pertemuan ke enam mata kuliah Psikologi Umum I. Kali ini bersama dosen bu Amatul Firdausa N, M.Psi., Psikolog yang biasa dipanggil bu Ocha ya teman-teman.

Pengertian Rasionalisme

Rasionalisme berasal dari Jerman dan Belanda. Berasal dari kata bahasa Inggris rationalism yang berakar dari bahasa latin ratio yang berarti akal. Jadi, rasionalisme adalah sebuah pandangan yang berpegangan bahwa pengetahuan berasal dari akal.

Rasionalisme itu berkaitan dengan akal. Yang membedakannya dengan aliran yang telah kita bahas pada pertemuan sebelumnya yaitu menurut aliran sebelumnya pengetahuan itu berasal dari pengalaman indrawi.  Sedangkan menurut aliran rasionalisme pengetahuan itu berasal dari akal, logika. Bukan hanya dari pengalaman sensoris saja, tapi juga diolah oleh logika kita menjadi sebuah pengetahuan.

Beberapa perbedaan aliran rasionalisme dengan aliran sebelumnya (empirisme, sensasionalisme, dan positivisme) yaitu :

·      Pada aliran rasionalisme, orang ada proses berpikirnya. Berpikir analis dari sebuah informasi yang mereka dapatkan baru itu menjadi sebuah pengetahuan.

Sedangkan pada aliran sebelumnya pengetahuan itu berasal hanya dari pengalaman indrawi saja tanpa diolah oleh akal kita.

·     Pada aliran sebelumnya mind hanya bersifat pasif, ketika ada sebuah stimulus lalu diterima indra kita menjadi sebuah pengalaman kemudian diatur di kepala kita lalu menjadi pengetahuan.

Sedangkan pada aliran rasionalisme melihat mind itu cenderung bersifat aktif. Ketika ada sebuah informasi yang masuk, akan diolah oleh otak sehingga menjadi sebuah ide, pengetahuan atau konsep.

·     Pada aliran sebelumnya tidak melihat pentingnya innet (hal-hal bawaan). Saat kita lahir kita tidak membawa apa-apa. Semua pengetahuan itu berasal dari semua pengalaman kita selama hidup. Orang yang pengalamannya banyak maka pengetahuannya juga banyak. Tetapi mereka melupakan bahwa ada kapasitas setiap orang yang berbeda. Orang akan mendapatkan pengalaman yang sama tapi mereka mendapatkan pengetahuan yang berbeda karena proses analisis berpikirnya berbeda. Orang yang punya kapasitas sama tapi pengalaman yang berbeda maka pengetahuannya juga akan berbeda.

Sedangkan pada aliran rasionalisme melihat pentingnya akal dan innet (hal-hal bawaan). Semua itu sudah bawaan sejak kecil, bukan hanya dari pengalaman yang kita terima ketika kita sudah ada di dunia ini.

·  Cara berpikir aliran sebelumnya yaitu induktif (khusus-umum), bagaimana pengalaman-pengalaman indrawi akan menjadi pengetahuan.

Sedangkan rasionalisme berpikir secara deduktif (umum-khusus), melihat bahwa semua pengalaman akan diterima otak dan dikelola menjadi formula-formula untuk memahami hal-hal umum lainnya. Contohnya sains seperti fisika. Ketika ada suatu masalah maka menggunakan rumus ini, dan begitu seterusnya.

Sejarah Rasionalisme

Latar belakang munculnya rasionalisme adalah keinginan untuk membebaskan diri dari segala pemikiran tradisional. Perkembangan rasionalisme selanjutnya berlangsung dari pertengahan abad XVII sampai akhir abad ke- XVIII. Pada masa ini, hal yang khusus bagi ilmu pengetahuan adalah penggunaan akal budi secara ekslusif untuk menemukan kebenaran. Terbukti, penggunaan akal budi yang demikian tidak sia-sia, bahkan memberikan tambahan ilmu pengetahuan yang besar sekali akibat perkembangan yang pesat dari ilmu-ilmu alam.

Perintis awal aliran rasionalisme ialah Heraclitus, yang meyakini akal melebihi pancaindera sebagai sumber ilmu. Menurutnya, akal manusia boleh berhubung dengan akal ketuhanan yang memancarkan sinaran cahaya tuhan dalam diri manusia.

Tokoh-Tokoh Rasionalisme

·       Rene Descrates (1596-1650)

Ia dikenal sebagai renatus cartesius seorang filsuf dan matematikawan Prancis. Karya terpentingnya ialah discrous de la method (1637) dan meditationes de prima philosophia (1641). Ia dikenal dengan sebutan bapak filsafat modern dan bapak matematika modern.

Pada awalnya pandangannya dipengaruhi oleh tokoh gereja, agama, filsuf. Tetapi, ia mulai meragukan semua pemikiran yang diketahuinya. Kemudian ia mengemukakan bahwa manusia ada karena manusia berpikir. Ia juga berpikir Tuhan, materi dan pikiran itu terpisah. Pemikirannya mendasari rasionalisme modern dan banyak digunakan filsafat hukum abad 19 M karena mendukung pembenaran dengan bukti empiris. Rasionalisme Descartes ini digunakan pada hukum legal dengan pendekatan positivism dan realisme.

 

·       Baruch Spinoza (1632-1677)

Ia merupakan filsuf belanda yang fenomenal. Spinoza menolak pendapat Descartes mengenai Tuhan, materi, dan pikiran menjadi hal yang terpisah. Menurutnya, ketiganya adalah aspek yang zatnya sama dan tak terpisahkan. Namun, hal ini membuat beliau dikucilkan oleh komunitas Yahudi dan Kristen. Saat itu beliau mengagumi metode deduktif pada ilmu geometri dan menemukan pemikiran bahwa hal ini dapat digunakan untuk menemukan kebenaran dalam area non matematikal.

Teori-teori Spinoza :

Nature of God, Menurutnya Tuhan tidak hanya membuat bumi bergerak. Namun, juga selalu hadir di alam semesta. Beliau menganut pahaman imismeprimitif. Dimana menurutnya Tuhan setara dengan hal-hal di alam semesta.

Mind-Body Relationship, Menurutnya pikiran dan tubuh adalah 2 aspek yang sama seperti apabila kita melihat 2 sisi mata uang. Semua yang terjadi pada tubuh di alam sebagai emosi dan pikiran. Akan tetapi, emosi dan pikiran bisa mempengaruhi tubuh.

Denial of Free Will, Menurutnya Tuhan adalah alam yang berfungsi atas hukum tertentu. Seperti manusia yang merupakan bagian dari alam pemikiran dan perilaku manusia didasarkan oleh hal-hal yang sudah terjadi.

Self-Preservation As The Master Motive, Menurutnya kesenangan merupakan suatu hal yang mendukung ide yang jernih atau clear ideas dari suatu

kondisi yang mendukung keberlangsungan pikiran. Kemudian pemikiran tersebut akan merefleksikan pemahaman mengenai keharusan sebab-akibat. Ide yang jernih dapat muncul apabila ada pemikiran yang aktif.

Sedangkan ide yang tidak jernih atau unclear ideas dapat mengakibatkan rasa sakit bagi manusia sehingga manusia berusaha menggantinya dengan pemikiran ide yang jernih melalui proses refleksi yang masuk akal.

Emotions And Passions, Terdapat 48 emosi tambahan yang berasal dari interaksi emosi dasar dengan peristiwa yang dihadapi suatu individu sehari-hari.

Emosi dasar ini berinteraksi dengan satu sama lain dan dapat ditransfer dari satu orang ke orang lain.

Spinoza's Influence, Di sini awal dari masa psikologi modern. Spinoza mengatakan bahwa kesetaraan tubuh dan pikiran adalah subjek sebagai hukum alam. Untuk semua pikiran yang tidak jernih harus dijernihkan dan gairah harus dikontrol oleh pemikiran yang rasional.

 

·       Gottfried Wilhelm von Leibniz (1646–1716)

Ia adalah seorang ahli matematika Jerman yang hebat dan juga seorang ensiklopedis Ayahnya adalah seorang professor filsafat moral di Universitas Leibniz. Leibniz merupakan penganut filsafat rasionalisme Descartes, yaitu pengetahuan manusia yang sesungguhnya diperoleh dengan akal dan panca indera bukan dari pengalaman (empirisme). Ia tidak setuju dengan teori tabularasa milik John Locke. Menurutnya, tidak ada hal di dalam pikiran yang tidak dianggap oleh indera terlebih dahulu, kecuali pikiran itu sendiri.

Pemikiran Gottfried wilhelm von Leibniz salah satunya yaitu tentang substansi yang disebut dengan Monad, yang disebut dengan satu unit jika dalam matematika berarti titik, dan dalam fisika berarti atom, maka dalam metafisika disebut dengan monad. Monad adalah sebutan substansi tekecil dalam metafisika yang terisolasi dan berpisah diri yang tidak saling berinteraksi dengan substansi kecil lainnya.

Leibniz berusaha membuktikan keberadaan Tuhan dengan empat argument, yaitu :

ü  Manusia memiliki ide kesempurnaan, maka adanya Tuhan terbukti. Bukti ini disebut dengan ontologism.

ü  Adanya alam semesta dan tidak lengkapnya membuktikan adanya sesuatu yang melebihi alam semesta ini, dan yang transenden ini disebut dengan Tuhan.

ü  Kita selalu ingin mencapai kebenaran yang abadi, yaitu “Tuhan”.

ü  Adanya keselarasan antara monade-monade membuktikan bahwa pada awal mula ada yang mencocokan mereka satu sama lain, yang mencocokkan itu adalah Tuhan.

·       Thomas Reid (1710-1796)

Ia adalah seorang filsuf yang telah menyusun pemikiran episteme tentang objek yang tidak ada. Ia mengakui adanya kemampuan bernalar untuk menyangkal suatu hal. Berikut beberapa pemikiran Thomas reid :

Common Sense (Akal Sehat), kelima panca indera dalam diri manusia mamberikan ilmu pengetahuan terhadap dunia.Thomas Reid menegaskan bahwa suatu pengetahuan juga didapat dari proses penalaran akal sehat.

Faculty Psychology (Kemampuan Psikologi), merupakan kemampuan pikiran berpusat di dalam otak manusia. Seluruh kemampuan yang ada dalam diri manusia telah ada dalam diri manusia secara alamiah ketika baru dilahirkan dan bekerjasama dengan kemampuan yang lainnya.

 

·       Immanuel Kant (1724-1804)

Kant merupakan murid dari Leibniz. Ketika ia membaca filsafat Hume, ia merasa tidak setuju dengan Hume yang beranggapan bahwa tidak ada yang pasti karena semua pengetahuan didasarkan pengalaman subjektif, Kant bependapat bahwa ada peran innate didalam proses pengetahuan, yang ia sebut sebagai Categories Of Thought.

Categories Of Thought, sumber konsep dari sebab tidak berasal dari pengalaman

melainkan innate atau bawaan yang dinamainya categories of thought. Hal ini karena menurutnya ada 10 unsur dalam categories of thought ini, yaitu: unity, totality, guantity, guality, time, space, cause and effect, negation, possibility dan impossibility, serta existence-non existence.

Causes Of Mental Experience, pengalaman mental merupakan hasil dari interaksi pasti antara sensasi dengan categories of thought. Menurutnya pikiran kita lah yang menciptakan suatu hal, setidaknya ketika kita sedang merasakannya. Ada dua persepsi menurut Kant yang terdampak oleh innate: Perception of time dan Perception of space.

Categorical Imperative, ada prinsip yang membuat sesuatu diinginkan atau tidak diinginkan. Prinsip ini ia sebut dengan nama categorical imperative. Dimana jika semua orang mengikuti prinsip ini maka akan tercipta komunitas yang adil. Namun ternyata prinsip ini tidak jauh berbeda dengan prinsip filsafat lama yaitu the golden rule "do unto others as you would have other do unto you"

Influensi Kant, Ia memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap perkembangan psikologi. Ia mengartikan psikologi sebagai gambaran analisis dari pikiran manusia dan bukan ilmu sains. Ia juga menemukan antropologi yang mempelajari masyarakat berperilaku. Dampak paling signifikan Kant adalah terhadap psikologi kontemporer yang ada di psikologi.

 

·       Johan Friedrich Herbart (1776-1841)

Pokok pokok pikiran Herbart :

Psikologi Sebagai Sains, Menurutnya psikologi termasuk ilmu sains tetapi tidak dapat dieksperimenkan.

Psychic Mechanics, Menurutnya ide memiliki dorongan sendiri untuk dapat berada di alam kesadaran atau consciousness. Menurutnya, semua ide saling beradu untuk bisa berada di alam kesadaran yang nanti didasarkan oleh apperceptive mass.

Apperceptive Mass, Menurutnya ketika ide-ide berkumpul dan menjadi kelompok-kelompok di alam sadar, hal ini disebut apperceptive mass. Kelompok ide ini akan menjadi acuan apakah suatu ide baru atau yang sudah ada di alam bawah sadar bisa berada di alam kesadaran.

Educational Psychology, Herbart dikenal sebagai psikolog pendidikan pertama. Ia merasa agar seorang murid bisa mengerti materi, apperceptive mass murid tersebut bisa dijadikan bahan pertimbangan penyampaian materi oleh guru/dosen.

Influensi Herbart, memberikan status yang lebih dihormati kepada psikologi dengan pengakuannya sebagai ilmu matematis dan ilmu pendidikan. Uaha-usahanya dalam menganalisis fenomena mental mendorong perkembangan psikologi sebagai ilmu eksperimental.

 

·       George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831)

Revolusi Perancis menyadarkan Hegel akan pentingnya rasionalitas. Rasionalitas mendorong manusia untuk menggunakan nalarnya. Hegel menghubungkan konseprasionya (intelek/nalar) dengan Revolusi Perancis, bahwa tidak ada yang bisa dianggap sah dalam konstitusi kecuali nilai benar oleh rasio (Marcuse,2004). Rasionalitas menjadi standar bagi Hegel untuk memutuskan apakah suatu peraturan bisa diterima atau tidak.

 

·       Nicholas Malerbranche (1638-1775)

Pendeta yang berorientasi pada hal mistis, menerima pemisahan tubuh-pikiran (Descartes), tapi menentang penjelasan tentang interaksi keduanya. Tuhan memediasi interaksi antara tubuh dan pikiran, tidak ada kontak antara tubuh dan pikiran, yang ada hanyalah intervensi Tuhan, keinginan untuk melakukan sesuatu menjadi alasan Tuhan untuk menggerakkan tubuh manusia (occasionalism).

Hubungan tubuh - pikiran paralelisme dengan intervensi kudus tanpanya aktivitas tubuh dan pikiran tidak akan berkaitan. Sumber pengetahuan bukan bawaan lahir dan bukan muncul dari pengalaman. Namun, datang dari Tuhan dan manusia hanya dapat mengetahui hal-hal yang diperlihatkan/diungkap Tuhan pada manusia.


Nahh bagaimana teman-teman semua? Semoga semua ilmu yang aku share ini bermanfaat bagi teman-teman semua yaa... 

Sampai jumpa di blog berikutnya yaa teman-teman ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Psikologi Gestalt dan Kognitif Halo teman-teman semua! Gimana nih kabarnya? Mudah-mudahan selalu dalam keadaan sehat yaa… Oke kali ini a...