Sejarah Perkembangan
Psikologi
Oke
kali ini aku bakalan share apa saja yang udah dibahas pada pertemuan ke empat
mata kuliah Psikologi Umum I. Kali ini bersama dosen bu Amatul Firdausa N,
M.Psi., Psikolog yang biasa dipanggil bu Ocha ya teman-teman.
Pengertian Psikologi
Psikologi
berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan logos
yang berarti ilmu. Jadi, psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang jiwa.
Sejarah Perkembangan Psikologi
Sejarah
perkembangan psikologi dapat dibagi dalam dua tahap utama, yaitu masa sebelum
dan masa sesudah menjadi ilmu yang berdiri sendiri.
· Masa sebelum
Pada mulanya psikologi termasuk ke dalam ilmu filsafat
karena ahli filsafat dari zaman Yunani Kuno lah yang mulai memikirkan tentang
gejala-gejala kejiwaan. Namun pada saat itu teori-teori belum bisa dibuktikan
secara nyata. Semua teori dikemukakan berdasarkan argumentasi para filsuf
secara logis, seperti Aristoteles, Plato, dan Socrates. Apa yang disampaikan
para filsuf tersebut diterima masyarakat karena mereka terkenal sebagai ahli filsafat,
orang yang berpemikiran dalam. Pada tahun 1879 Wilhelm Wundt mendirikan
laboratorium psikologi yang pertama kali di Leipzig, Jerman yang dianggap
sebagai pertanda berdiri sendirinya psikologi sebagai ilmu yang terpisah dari
ilmu-ilmu induknya (filsafat dan faal).
· Masa sesudah
Ajaran-ajaran Wundt ini kemudian disebarluaskan ke
Amerika Serikat oleh E. B. Titchener. Teori ini tidak diterima karena dianggap
terlalu abstrak dan kurang dapat diterapkan secara langsung dalam kenyataan.
Reaksi lain terhadap Wundt di Eropa datang dari aliran Psikologi Gestalt.
Aliran ini menolak ajaran elementisme dari Wundt dan berpendapat bahwa gejala
kejiwaan (khususnya persepsi, karena inilah yang banyak diteliti oleh aliran
ini) haruslah dilihat sebagai keseluruhan yang utuh, yang tidak terpecah-pecah
dalam bagian-bagian dan harus dilihat sebagai suatu “Gestalt”. Pada
perkembangan selanjutnya, Dokter-dokter khususnya psikiater tertarik pada
penyakit-penyakit jiwa, khususnya psikoneurosis, dan berusaha mencari sebab-sebab
penyakit ini untuk mencari teknis penyembuhannya (terapi) yang tepat.
Pengaruh Filsuf Kuno
Pada
zaman ini (abad 6 SM) mulai terjadi peralihan dari mitos menjadi logos. Filsafat
Yunani Kuno muncul dari pencampuran mitologi, mistisme dan juga matematika.
Tokoh-tokoh yang terlibat yaitu : Thales
(bahan dasar dunia adalah air), Anaximandros
(segala sesuatu berasal dari yang tak terbatas), Anaximenes
(inti sari alam adalah udara), Pythagoras
(dasar dari segala sesuatu adalah bilangan), Xenophanes
(kesatuan sebagai asas segala kenyataan yang ada), Herakleitos
(tidak ada yang bersifat permanen), dan yang terakhir adalah Parmenides (segala sesuatu bersifat tetap, tidak
ada yang berubah).
Filsuf
pada zaman klasik yang sangat berjasa dalam perkembangan ilmu Psikologi yaitu :
· Socrates, merupakan
Bapak Filosofi Barat yang terkenal dengan metode dialektika yaitu metode
menyampaikan argument dengan cara berbincang dan berdialog untuk membuktikan
adanya kebenaran yang objektif. Ia sering meragukan yang jelas benar dan mempertanyakan setiap
asumsi orang lain. Objek pemikiran Sokrates bukan alam semesta melainkan
manusia. Manusia merupakan makhluk dasar yang dapat mengatur perilaku sendiri
dan hidup dalam masyrakat. Perbuatan baik adalah satu-satunya kebahagiaan
manusia
· Plato, merupakan
murid dari Socrates. Menurutnya, jiwa merupakan substansi spiritual yang
terbentuk sebelum tubuh dan jiwa mempunyai akal dan nafsu. Ia juga berpendapat
bahwa kita berhubungan dengan sekitar kita melalui indra dan kepekaan tubuh
membentuk aspek dualism pikiran-tubuh.
· Aristoteles, merupakan murid dari Plato. Ia memiliki pemikiran yang luas dan dikelompokkan menjadi logika, sains (filsafat alam, psikologi dan biologi), estetika, etika, politik dan metafisika. Ia berfokus pada hubungan tubuh dan jiwa. Ia berpendapat bahwa memori adalah hasil proses object, event, dan people yang terhubung.
Kita lanjut ya teman-teman semua…
Pengaruh Filsuf Kuno setelah Aristoteles
Setelah Aristoteles meninggal, para filsuf berfokus pada prinsipnya masing-masing, yaitu :
·
Skeptisisme dan
Sinisme
Skeptisisme ditemukan oleh
Pyrrho dan Elis. Skeptisme dan sinisme berpikir bahwa manusia tidak akan
mencapai kebenaran. Menurut Heracleitos segala realitas itu mengalir tidak ada
yang tetap. Sedangkan Diogenes memiliki kepercayaan keinginan alamiah disalurkan
dengan cara yang paling sederhana, praktis, mudah dan murah sehingga ia hidup
dengan sangat sederhana dan primitive. Ia menolak agama, adat istiadat, tinggal
di rumah, makanan yang layak dan mode berbusana.
·
Epicureanisme dan
Stoisisme
Berpendapat bahwa filsafat
tidak selalu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Berbicara tentang perilaku
moral manusia berlandaskan pengalaman didunia. Epicureanisme dicetuskan oleh
Epicurus yang berpendapat bahwa atom-atom membuat manusia berkehendak bebas,
bukan jiwa.
·
Neoplatonisme
Merupakan aliran oleh Plato
gabungan aliran Philo dan Plotinus yang focus pada mistis bukan kerasionalannya.
·
Emphasis on Spirit
Yesus mengajarkan yang baik
dan jahat diwahyukan oleh Tuhan dan seharusnya membimbing perilaku manusia.
St.Paul mengetahui ada satu Tuhan yang menciptakan dan membentuk nasib manusia.
Kaisar Konstantinus mengubah kekristenan yang banyak versi menjadi seperangkat
dokumen dan kepercayaan standar. St.Agustinus berpendapat kita hanya perlu tahu
Tuhan menciptakan dunia.
Zaman Kegelapan
Terjadi
antara tahun 400-1000 ketika itu Eropa didominasi mistisme, takhayul, dan anti
intelektualisme. Pada zaman inilah kebudayaan islam mengembangkan filsafat,
agama, matematika, dan kedokteran.
Islam dan Pengaruh Yahudi
Kerajaan
Islam mengalami perluasan ke wilayah yang sangat besar dalam 100 tahun setelah
meninggalnya Rasullullah.
Avicenna, dia memodifikasi filosofi Aristoteles dan menulis buku
kedokteran, matematika, logika, metafisika, teologi islam, astronomi, politik
dan linguistic.
Averroes, menurutnya semua pengalaman manusia mencerminkan pengaruh
Tuhan. Ia juga membuat beberapa kontribusi ilmiah yang mengesankan.
Maimonides, merupakan seorang alkitabiah, sarjana Talmud, dan seorang
dokter yang mengantisipasi perhatian modern dengan gangguan psikosomatik dengan
menunjukkan hubungan antara hidup etis dan kesehatan mental.
Rekonsiliasi Iman dan Nalar
Kristen
St.Anselmus, menurutnya persepsi dan alasan harus dapat melengkapi
iman Kristen. Ia juga memiliki argument ontologis tentang keberadaan kehendak
Tuhan yang sangat berpengaruh.
Peter Lombard, cara mengenal Tuhan dengan mempelajari karya-karyanya. Caranya
dengan iman, akal, dan studi tentang Tuhan.
Skolatisisme, puncak tugas mental mensintesis filsafat Aristoteles dan
teologi Kristen dan menunjukkan apa saja implikasinya untuk menjalani kehidupan
seseorang.
Peter Abelard Peter Abelard, memperkenalkan metode belajar yang mendirikan periode skolastik,
ia menguraikan metode dialektika.
St.Albertus Magnus, ia menjelaskan pandangan Aristoteles tentang sensasi,
kecerdasan, dan ingatan kepada para cendekiawan gereja dan menunjukkan
bagaimana kekuatan rasional manusia bias mencapai keselamatan.
St.Thomas Aquinas Aquinas, ia berhasil mencapai pendamaian iman dan akal dengan
berargumentasi bahwa akal dan iman tidak bertentangan. Baginya semua jalur
menuntun kepada kebenaran yang sama yaitu Tuhan dan kemuliaan-Nya.
William Of Occam, prinsip pisau occam yaitu dalam menjelaskan suatu hal
tidak perlu membuat asumsi tetapi penjelasan itu harus dibuat sesederhana
mungkin. Dia menunjukkan bagaimana mekanisme yang biasanya digunakan dalam
penyesuaian kebutuhan social dan biologis.
Sebelum Masa Renaissans, abad 14 dan 15 filsafat masih melayani agama. Dimasa ini
takhayul dan sihir merajalela.
Permulaan Sains Modern, psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri pada
pertengahan abad 19 mempelajari tentang kejiwaan manusia dengan menggunakan
penelitian laboratorium (psikologi strukturalisme).
Isaac Newton, menurutnya meskipun Tuhan pencipta dunia tetapi tidak
ikut campur secara aktif dalam peristiwa-peristiwa di dunia. Dunia material diatur
oleh hukum alam dan tidak ada tempat untuk tujuan dalam hukum alam. Klasifikasi
bukanlah penjelasan dan hukum alam adalah mutlak.
Nicolaus Copernicus, menurutnya bumi dan planet lainnya mengelilingi matahari
sehingga matahari menjadi pusat.
Johannes Kepler, ia setuju dengan teori Copernicus karna dia adalah
seorang Platonis sama dengan Copernicus yang mencari harmoni matematika
sederhana yang menggambarkan alam semesta. Ia juga seorang pemuja matahari dan
ia tertarik dengan martabat matahari yang lebih tinggi yaitu sebagai pusat alam
semesta.
Galileo Galilei, ia juga mendukung teori Copernicus karena ia memandang alam
semesta sebagai sebuah mesin sempurna yang cara kerjanya hanya dapat dipahami
dalam istilah matematika. Hal ini membuat dia dihukum dikucilkan di dalam rumah
sampai ia meninggal.
Nahh bagaimana teman-teman semua? Semoga semua ilmu yang aku share ini bermanfaat bagi teman-teman semua yaa...
Sampai jumpa di blog berikutnya yaa teman-teman ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar