Jumat, 16 September 2022

 

Sejarah Perkembangan Psikologi

https://www.berbagaireviews.com/2017/01/pengertian-psikologi-dan-sejarah.html


Halo teman-teman semua! Gimana nih kabarnya? Mudah-mudahan selalu dalam keadaan sehat yaa…

Oke kali ini aku bakalan share apa saja yang udah dibahas pada pertemuan ke empat mata kuliah Psikologi Umum I. Kali ini bersama dosen bu Amatul Firdausa N, M.Psi., Psikolog yang biasa dipanggil bu Ocha ya teman-teman.

Pengertian Psikologi

Psikologi berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi, psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa.

Sejarah Perkembangan Psikologi

Sejarah perkembangan psikologi dapat dibagi dalam dua tahap utama, yaitu masa sebelum dan masa sesudah menjadi ilmu yang berdiri sendiri.

·       Masa sebelum

Pada mulanya psikologi termasuk ke dalam ilmu filsafat karena ahli filsafat dari zaman Yunani Kuno lah yang mulai memikirkan tentang gejala-gejala kejiwaan. Namun pada saat itu teori-teori belum bisa dibuktikan secara nyata. Semua teori dikemukakan berdasarkan argumentasi para filsuf secara logis, seperti Aristoteles, Plato, dan Socrates. Apa yang disampaikan para filsuf tersebut diterima masyarakat karena mereka terkenal sebagai ahli filsafat, orang yang berpemikiran dalam. Pada tahun 1879 Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi yang pertama kali di Leipzig, Jerman yang dianggap sebagai pertanda berdiri sendirinya psikologi sebagai ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu induknya (filsafat dan faal).

·       Masa sesudah

Ajaran-ajaran Wundt ini kemudian disebarluaskan ke Amerika Serikat oleh E. B. Titchener. Teori ini tidak diterima karena dianggap terlalu abstrak dan kurang dapat diterapkan secara langsung dalam kenyataan. Reaksi lain terhadap Wundt di Eropa datang dari aliran Psikologi Gestalt. Aliran ini menolak ajaran elementisme dari Wundt dan berpendapat bahwa gejala kejiwaan (khususnya persepsi, karena inilah yang banyak diteliti oleh aliran ini) haruslah dilihat sebagai keseluruhan yang utuh, yang tidak terpecah-pecah dalam bagian-bagian dan harus dilihat sebagai suatu “Gestalt”. Pada perkembangan selanjutnya, Dokter-dokter khususnya psikiater tertarik pada penyakit-penyakit jiwa, khususnya psikoneurosis, dan berusaha mencari sebab-sebab penyakit ini untuk mencari teknis penyembuhannya (terapi) yang tepat.

Pengaruh Filsuf Kuno

Pada zaman ini (abad 6 SM) mulai terjadi peralihan dari mitos menjadi logos. Filsafat Yunani Kuno muncul dari pencampuran mitologi, mistisme dan juga matematika. Tokoh-tokoh yang terlibat yaitu : Thales (bahan dasar dunia adalah air), Anaximandros (segala sesuatu berasal dari yang tak terbatas), Anaximenes (inti sari alam adalah udara), Pythagoras (dasar dari segala sesuatu adalah bilangan), Xenophanes (kesatuan sebagai asas segala kenyataan yang ada), Herakleitos (tidak ada yang bersifat permanen), dan yang terakhir adalah Parmenides (segala sesuatu bersifat tetap, tidak ada yang berubah).

Filsuf pada zaman klasik yang sangat berjasa dalam perkembangan ilmu Psikologi yaitu :

·      Socrates, merupakan Bapak Filosofi Barat yang terkenal dengan metode dialektika yaitu metode menyampaikan argument dengan cara berbincang dan berdialog untuk membuktikan adanya kebenaran yang objektif. Ia sering meragukan  yang jelas benar dan mempertanyakan setiap asumsi orang lain. Objek pemikiran Sokrates bukan alam semesta melainkan manusia. Manusia merupakan makhluk dasar yang dapat mengatur perilaku sendiri dan hidup dalam masyrakat. Perbuatan baik adalah satu-satunya kebahagiaan manusia

·   Plato, merupakan murid dari Socrates. Menurutnya, jiwa merupakan substansi spiritual yang terbentuk sebelum tubuh dan jiwa mempunyai akal dan nafsu. Ia juga berpendapat bahwa kita berhubungan dengan sekitar kita melalui indra dan kepekaan tubuh membentuk aspek dualism pikiran-tubuh.

·   Aristoteles, merupakan murid dari Plato. Ia memiliki pemikiran yang luas dan dikelompokkan menjadi logika, sains (filsafat alam, psikologi dan biologi), estetika, etika, politik dan metafisika. Ia berfokus pada hubungan tubuh dan jiwa. Ia berpendapat bahwa memori adalah hasil proses object, event, dan people yang terhubung.

      Kita lanjut ya teman-teman semua…

      Pengaruh Filsuf Kuno setelah Aristoteles

     Setelah Aristoteles meninggal, para filsuf berfokus pada prinsipnya masing-masing, yaitu :

·         Skeptisisme dan Sinisme

Skeptisisme ditemukan oleh Pyrrho dan Elis. Skeptisme dan sinisme berpikir bahwa manusia tidak akan mencapai kebenaran. Menurut Heracleitos segala realitas itu mengalir tidak ada yang tetap. Sedangkan Diogenes memiliki kepercayaan keinginan alamiah disalurkan dengan cara yang paling sederhana, praktis, mudah dan murah sehingga ia hidup dengan sangat sederhana dan primitive. Ia menolak agama, adat istiadat, tinggal di rumah, makanan yang layak dan mode berbusana.

·         Epicureanisme dan Stoisisme

Berpendapat bahwa filsafat tidak selalu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Berbicara tentang perilaku moral manusia berlandaskan pengalaman didunia. Epicureanisme dicetuskan oleh Epicurus yang berpendapat bahwa atom-atom membuat manusia berkehendak bebas, bukan jiwa.

·         Neoplatonisme

Merupakan aliran oleh Plato gabungan aliran Philo dan Plotinus yang focus pada mistis bukan kerasionalannya.

·         Emphasis on Spirit

Yesus mengajarkan yang baik dan jahat diwahyukan oleh Tuhan dan seharusnya membimbing perilaku manusia. St.Paul mengetahui ada satu Tuhan yang menciptakan dan membentuk nasib manusia. Kaisar Konstantinus mengubah kekristenan yang banyak versi menjadi seperangkat dokumen dan kepercayaan standar. St.Agustinus berpendapat kita hanya perlu tahu Tuhan menciptakan dunia.

Zaman Kegelapan

Terjadi antara tahun 400-1000 ketika itu Eropa didominasi mistisme, takhayul, dan anti intelektualisme. Pada zaman inilah kebudayaan islam mengembangkan filsafat, agama, matematika, dan kedokteran.

Islam dan Pengaruh Yahudi

Kerajaan Islam mengalami perluasan ke wilayah yang sangat besar dalam 100 tahun setelah meninggalnya Rasullullah.

Avicenna, dia memodifikasi filosofi Aristoteles dan menulis buku kedokteran, matematika, logika, metafisika, teologi islam, astronomi, politik dan linguistic.

Averroes, menurutnya semua pengalaman manusia mencerminkan pengaruh Tuhan. Ia juga membuat beberapa kontribusi ilmiah yang mengesankan.

Maimonides, merupakan seorang alkitabiah, sarjana Talmud, dan seorang dokter yang mengantisipasi perhatian modern dengan gangguan psikosomatik dengan menunjukkan hubungan antara hidup etis dan kesehatan mental.

Rekonsiliasi Iman dan Nalar Kristen

St.Anselmus, menurutnya persepsi dan alasan harus dapat melengkapi iman Kristen. Ia juga memiliki argument ontologis tentang keberadaan kehendak Tuhan yang sangat berpengaruh.

Peter Lombard, cara mengenal Tuhan dengan mempelajari karya-karyanya. Caranya dengan iman, akal, dan studi tentang Tuhan.

Skolatisisme, puncak tugas mental mensintesis filsafat Aristoteles dan teologi Kristen dan menunjukkan apa saja implikasinya untuk menjalani kehidupan seseorang.

Peter Abelard Peter Abelard, memperkenalkan metode belajar yang mendirikan periode skolastik, ia menguraikan metode dialektika.

St.Albertus Magnus, ia menjelaskan pandangan Aristoteles tentang sensasi, kecerdasan, dan ingatan kepada para cendekiawan gereja dan menunjukkan bagaimana kekuatan rasional manusia bias mencapai keselamatan.

St.Thomas Aquinas Aquinas, ia berhasil mencapai pendamaian iman dan akal dengan berargumentasi bahwa akal dan iman tidak bertentangan. Baginya semua jalur menuntun kepada kebenaran yang sama yaitu Tuhan dan kemuliaan-Nya.

William Of Occam, prinsip pisau occam yaitu dalam menjelaskan suatu hal tidak perlu membuat asumsi tetapi penjelasan itu harus dibuat sesederhana mungkin. Dia menunjukkan bagaimana mekanisme yang biasanya digunakan dalam penyesuaian kebutuhan social dan biologis.

Sebelum Masa Renaissans, abad 14 dan 15 filsafat masih melayani agama. Dimasa ini takhayul dan sihir merajalela.

Permulaan Sains Modern, psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri pada pertengahan abad 19 mempelajari tentang kejiwaan manusia dengan menggunakan penelitian laboratorium (psikologi strukturalisme).

Isaac Newton, menurutnya meskipun Tuhan pencipta dunia tetapi tidak ikut campur secara aktif dalam peristiwa-peristiwa di dunia. Dunia material diatur oleh hukum alam dan tidak ada tempat untuk tujuan dalam hukum alam. Klasifikasi bukanlah penjelasan dan hukum alam adalah mutlak.

Nicolaus Copernicus, menurutnya bumi dan planet lainnya mengelilingi matahari sehingga matahari menjadi pusat.

Johannes Kepler, ia setuju dengan teori Copernicus karna dia adalah seorang Platonis sama dengan Copernicus yang mencari harmoni matematika sederhana yang menggambarkan alam semesta. Ia juga seorang pemuja matahari dan ia tertarik dengan martabat matahari yang lebih tinggi yaitu sebagai pusat alam semesta.

Galileo Galilei, ia juga mendukung teori Copernicus karena ia memandang alam semesta sebagai sebuah mesin sempurna yang cara kerjanya hanya dapat dipahami dalam istilah matematika. Hal ini membuat dia dihukum dikucilkan di dalam rumah sampai ia meninggal.

Nahh bagaimana teman-teman semua? Semoga semua ilmu yang aku share ini bermanfaat bagi teman-teman semua yaa... 

Sampai jumpa di blog berikutnya yaa teman-teman ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Psikologi Gestalt dan Kognitif Halo teman-teman semua! Gimana nih kabarnya? Mudah-mudahan selalu dalam keadaan sehat yaa… Oke kali ini a...