Rabu, 28 September 2022

 



Aliran Rasionalisme

Halo teman-teman semua! Gimana nih kabarnya? Mudah-mudahan selalu dalam keadaan sehat yaa…

Oke kali ini aku bakalan share apa saja yang udah dibahas pada pertemuan ke enam mata kuliah Psikologi Umum I. Kali ini bersama dosen bu Amatul Firdausa N, M.Psi., Psikolog yang biasa dipanggil bu Ocha ya teman-teman.

Pengertian Rasionalisme

Rasionalisme berasal dari Jerman dan Belanda. Berasal dari kata bahasa Inggris rationalism yang berakar dari bahasa latin ratio yang berarti akal. Jadi, rasionalisme adalah sebuah pandangan yang berpegangan bahwa pengetahuan berasal dari akal.

Rasionalisme itu berkaitan dengan akal. Yang membedakannya dengan aliran yang telah kita bahas pada pertemuan sebelumnya yaitu menurut aliran sebelumnya pengetahuan itu berasal dari pengalaman indrawi.  Sedangkan menurut aliran rasionalisme pengetahuan itu berasal dari akal, logika. Bukan hanya dari pengalaman sensoris saja, tapi juga diolah oleh logika kita menjadi sebuah pengetahuan.

Beberapa perbedaan aliran rasionalisme dengan aliran sebelumnya (empirisme, sensasionalisme, dan positivisme) yaitu :

·      Pada aliran rasionalisme, orang ada proses berpikirnya. Berpikir analis dari sebuah informasi yang mereka dapatkan baru itu menjadi sebuah pengetahuan.

Sedangkan pada aliran sebelumnya pengetahuan itu berasal hanya dari pengalaman indrawi saja tanpa diolah oleh akal kita.

·     Pada aliran sebelumnya mind hanya bersifat pasif, ketika ada sebuah stimulus lalu diterima indra kita menjadi sebuah pengalaman kemudian diatur di kepala kita lalu menjadi pengetahuan.

Sedangkan pada aliran rasionalisme melihat mind itu cenderung bersifat aktif. Ketika ada sebuah informasi yang masuk, akan diolah oleh otak sehingga menjadi sebuah ide, pengetahuan atau konsep.

·     Pada aliran sebelumnya tidak melihat pentingnya innet (hal-hal bawaan). Saat kita lahir kita tidak membawa apa-apa. Semua pengetahuan itu berasal dari semua pengalaman kita selama hidup. Orang yang pengalamannya banyak maka pengetahuannya juga banyak. Tetapi mereka melupakan bahwa ada kapasitas setiap orang yang berbeda. Orang akan mendapatkan pengalaman yang sama tapi mereka mendapatkan pengetahuan yang berbeda karena proses analisis berpikirnya berbeda. Orang yang punya kapasitas sama tapi pengalaman yang berbeda maka pengetahuannya juga akan berbeda.

Sedangkan pada aliran rasionalisme melihat pentingnya akal dan innet (hal-hal bawaan). Semua itu sudah bawaan sejak kecil, bukan hanya dari pengalaman yang kita terima ketika kita sudah ada di dunia ini.

·  Cara berpikir aliran sebelumnya yaitu induktif (khusus-umum), bagaimana pengalaman-pengalaman indrawi akan menjadi pengetahuan.

Sedangkan rasionalisme berpikir secara deduktif (umum-khusus), melihat bahwa semua pengalaman akan diterima otak dan dikelola menjadi formula-formula untuk memahami hal-hal umum lainnya. Contohnya sains seperti fisika. Ketika ada suatu masalah maka menggunakan rumus ini, dan begitu seterusnya.

Sejarah Rasionalisme

Latar belakang munculnya rasionalisme adalah keinginan untuk membebaskan diri dari segala pemikiran tradisional. Perkembangan rasionalisme selanjutnya berlangsung dari pertengahan abad XVII sampai akhir abad ke- XVIII. Pada masa ini, hal yang khusus bagi ilmu pengetahuan adalah penggunaan akal budi secara ekslusif untuk menemukan kebenaran. Terbukti, penggunaan akal budi yang demikian tidak sia-sia, bahkan memberikan tambahan ilmu pengetahuan yang besar sekali akibat perkembangan yang pesat dari ilmu-ilmu alam.

Perintis awal aliran rasionalisme ialah Heraclitus, yang meyakini akal melebihi pancaindera sebagai sumber ilmu. Menurutnya, akal manusia boleh berhubung dengan akal ketuhanan yang memancarkan sinaran cahaya tuhan dalam diri manusia.

Tokoh-Tokoh Rasionalisme

·       Rene Descrates (1596-1650)

Ia dikenal sebagai renatus cartesius seorang filsuf dan matematikawan Prancis. Karya terpentingnya ialah discrous de la method (1637) dan meditationes de prima philosophia (1641). Ia dikenal dengan sebutan bapak filsafat modern dan bapak matematika modern.

Pada awalnya pandangannya dipengaruhi oleh tokoh gereja, agama, filsuf. Tetapi, ia mulai meragukan semua pemikiran yang diketahuinya. Kemudian ia mengemukakan bahwa manusia ada karena manusia berpikir. Ia juga berpikir Tuhan, materi dan pikiran itu terpisah. Pemikirannya mendasari rasionalisme modern dan banyak digunakan filsafat hukum abad 19 M karena mendukung pembenaran dengan bukti empiris. Rasionalisme Descartes ini digunakan pada hukum legal dengan pendekatan positivism dan realisme.

 

·       Baruch Spinoza (1632-1677)

Ia merupakan filsuf belanda yang fenomenal. Spinoza menolak pendapat Descartes mengenai Tuhan, materi, dan pikiran menjadi hal yang terpisah. Menurutnya, ketiganya adalah aspek yang zatnya sama dan tak terpisahkan. Namun, hal ini membuat beliau dikucilkan oleh komunitas Yahudi dan Kristen. Saat itu beliau mengagumi metode deduktif pada ilmu geometri dan menemukan pemikiran bahwa hal ini dapat digunakan untuk menemukan kebenaran dalam area non matematikal.

Teori-teori Spinoza :

Nature of God, Menurutnya Tuhan tidak hanya membuat bumi bergerak. Namun, juga selalu hadir di alam semesta. Beliau menganut pahaman imismeprimitif. Dimana menurutnya Tuhan setara dengan hal-hal di alam semesta.

Mind-Body Relationship, Menurutnya pikiran dan tubuh adalah 2 aspek yang sama seperti apabila kita melihat 2 sisi mata uang. Semua yang terjadi pada tubuh di alam sebagai emosi dan pikiran. Akan tetapi, emosi dan pikiran bisa mempengaruhi tubuh.

Denial of Free Will, Menurutnya Tuhan adalah alam yang berfungsi atas hukum tertentu. Seperti manusia yang merupakan bagian dari alam pemikiran dan perilaku manusia didasarkan oleh hal-hal yang sudah terjadi.

Self-Preservation As The Master Motive, Menurutnya kesenangan merupakan suatu hal yang mendukung ide yang jernih atau clear ideas dari suatu

kondisi yang mendukung keberlangsungan pikiran. Kemudian pemikiran tersebut akan merefleksikan pemahaman mengenai keharusan sebab-akibat. Ide yang jernih dapat muncul apabila ada pemikiran yang aktif.

Sedangkan ide yang tidak jernih atau unclear ideas dapat mengakibatkan rasa sakit bagi manusia sehingga manusia berusaha menggantinya dengan pemikiran ide yang jernih melalui proses refleksi yang masuk akal.

Emotions And Passions, Terdapat 48 emosi tambahan yang berasal dari interaksi emosi dasar dengan peristiwa yang dihadapi suatu individu sehari-hari.

Emosi dasar ini berinteraksi dengan satu sama lain dan dapat ditransfer dari satu orang ke orang lain.

Spinoza's Influence, Di sini awal dari masa psikologi modern. Spinoza mengatakan bahwa kesetaraan tubuh dan pikiran adalah subjek sebagai hukum alam. Untuk semua pikiran yang tidak jernih harus dijernihkan dan gairah harus dikontrol oleh pemikiran yang rasional.

 

·       Gottfried Wilhelm von Leibniz (1646–1716)

Ia adalah seorang ahli matematika Jerman yang hebat dan juga seorang ensiklopedis Ayahnya adalah seorang professor filsafat moral di Universitas Leibniz. Leibniz merupakan penganut filsafat rasionalisme Descartes, yaitu pengetahuan manusia yang sesungguhnya diperoleh dengan akal dan panca indera bukan dari pengalaman (empirisme). Ia tidak setuju dengan teori tabularasa milik John Locke. Menurutnya, tidak ada hal di dalam pikiran yang tidak dianggap oleh indera terlebih dahulu, kecuali pikiran itu sendiri.

Pemikiran Gottfried wilhelm von Leibniz salah satunya yaitu tentang substansi yang disebut dengan Monad, yang disebut dengan satu unit jika dalam matematika berarti titik, dan dalam fisika berarti atom, maka dalam metafisika disebut dengan monad. Monad adalah sebutan substansi tekecil dalam metafisika yang terisolasi dan berpisah diri yang tidak saling berinteraksi dengan substansi kecil lainnya.

Leibniz berusaha membuktikan keberadaan Tuhan dengan empat argument, yaitu :

ü  Manusia memiliki ide kesempurnaan, maka adanya Tuhan terbukti. Bukti ini disebut dengan ontologism.

ü  Adanya alam semesta dan tidak lengkapnya membuktikan adanya sesuatu yang melebihi alam semesta ini, dan yang transenden ini disebut dengan Tuhan.

ü  Kita selalu ingin mencapai kebenaran yang abadi, yaitu “Tuhan”.

ü  Adanya keselarasan antara monade-monade membuktikan bahwa pada awal mula ada yang mencocokan mereka satu sama lain, yang mencocokkan itu adalah Tuhan.

·       Thomas Reid (1710-1796)

Ia adalah seorang filsuf yang telah menyusun pemikiran episteme tentang objek yang tidak ada. Ia mengakui adanya kemampuan bernalar untuk menyangkal suatu hal. Berikut beberapa pemikiran Thomas reid :

Common Sense (Akal Sehat), kelima panca indera dalam diri manusia mamberikan ilmu pengetahuan terhadap dunia.Thomas Reid menegaskan bahwa suatu pengetahuan juga didapat dari proses penalaran akal sehat.

Faculty Psychology (Kemampuan Psikologi), merupakan kemampuan pikiran berpusat di dalam otak manusia. Seluruh kemampuan yang ada dalam diri manusia telah ada dalam diri manusia secara alamiah ketika baru dilahirkan dan bekerjasama dengan kemampuan yang lainnya.

 

·       Immanuel Kant (1724-1804)

Kant merupakan murid dari Leibniz. Ketika ia membaca filsafat Hume, ia merasa tidak setuju dengan Hume yang beranggapan bahwa tidak ada yang pasti karena semua pengetahuan didasarkan pengalaman subjektif, Kant bependapat bahwa ada peran innate didalam proses pengetahuan, yang ia sebut sebagai Categories Of Thought.

Categories Of Thought, sumber konsep dari sebab tidak berasal dari pengalaman

melainkan innate atau bawaan yang dinamainya categories of thought. Hal ini karena menurutnya ada 10 unsur dalam categories of thought ini, yaitu: unity, totality, guantity, guality, time, space, cause and effect, negation, possibility dan impossibility, serta existence-non existence.

Causes Of Mental Experience, pengalaman mental merupakan hasil dari interaksi pasti antara sensasi dengan categories of thought. Menurutnya pikiran kita lah yang menciptakan suatu hal, setidaknya ketika kita sedang merasakannya. Ada dua persepsi menurut Kant yang terdampak oleh innate: Perception of time dan Perception of space.

Categorical Imperative, ada prinsip yang membuat sesuatu diinginkan atau tidak diinginkan. Prinsip ini ia sebut dengan nama categorical imperative. Dimana jika semua orang mengikuti prinsip ini maka akan tercipta komunitas yang adil. Namun ternyata prinsip ini tidak jauh berbeda dengan prinsip filsafat lama yaitu the golden rule "do unto others as you would have other do unto you"

Influensi Kant, Ia memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap perkembangan psikologi. Ia mengartikan psikologi sebagai gambaran analisis dari pikiran manusia dan bukan ilmu sains. Ia juga menemukan antropologi yang mempelajari masyarakat berperilaku. Dampak paling signifikan Kant adalah terhadap psikologi kontemporer yang ada di psikologi.

 

·       Johan Friedrich Herbart (1776-1841)

Pokok pokok pikiran Herbart :

Psikologi Sebagai Sains, Menurutnya psikologi termasuk ilmu sains tetapi tidak dapat dieksperimenkan.

Psychic Mechanics, Menurutnya ide memiliki dorongan sendiri untuk dapat berada di alam kesadaran atau consciousness. Menurutnya, semua ide saling beradu untuk bisa berada di alam kesadaran yang nanti didasarkan oleh apperceptive mass.

Apperceptive Mass, Menurutnya ketika ide-ide berkumpul dan menjadi kelompok-kelompok di alam sadar, hal ini disebut apperceptive mass. Kelompok ide ini akan menjadi acuan apakah suatu ide baru atau yang sudah ada di alam bawah sadar bisa berada di alam kesadaran.

Educational Psychology, Herbart dikenal sebagai psikolog pendidikan pertama. Ia merasa agar seorang murid bisa mengerti materi, apperceptive mass murid tersebut bisa dijadikan bahan pertimbangan penyampaian materi oleh guru/dosen.

Influensi Herbart, memberikan status yang lebih dihormati kepada psikologi dengan pengakuannya sebagai ilmu matematis dan ilmu pendidikan. Uaha-usahanya dalam menganalisis fenomena mental mendorong perkembangan psikologi sebagai ilmu eksperimental.

 

·       George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831)

Revolusi Perancis menyadarkan Hegel akan pentingnya rasionalitas. Rasionalitas mendorong manusia untuk menggunakan nalarnya. Hegel menghubungkan konseprasionya (intelek/nalar) dengan Revolusi Perancis, bahwa tidak ada yang bisa dianggap sah dalam konstitusi kecuali nilai benar oleh rasio (Marcuse,2004). Rasionalitas menjadi standar bagi Hegel untuk memutuskan apakah suatu peraturan bisa diterima atau tidak.

 

·       Nicholas Malerbranche (1638-1775)

Pendeta yang berorientasi pada hal mistis, menerima pemisahan tubuh-pikiran (Descartes), tapi menentang penjelasan tentang interaksi keduanya. Tuhan memediasi interaksi antara tubuh dan pikiran, tidak ada kontak antara tubuh dan pikiran, yang ada hanyalah intervensi Tuhan, keinginan untuk melakukan sesuatu menjadi alasan Tuhan untuk menggerakkan tubuh manusia (occasionalism).

Hubungan tubuh - pikiran paralelisme dengan intervensi kudus tanpanya aktivitas tubuh dan pikiran tidak akan berkaitan. Sumber pengetahuan bukan bawaan lahir dan bukan muncul dari pengalaman. Namun, datang dari Tuhan dan manusia hanya dapat mengetahui hal-hal yang diperlihatkan/diungkap Tuhan pada manusia.


Nahh bagaimana teman-teman semua? Semoga semua ilmu yang aku share ini bermanfaat bagi teman-teman semua yaa... 

Sampai jumpa di blog berikutnya yaa teman-teman ^^

Kamis, 22 September 2022

https://starryetheral.blogspot.com/2021/09/pertemuan-ke-5-psikologi-umum-i.html
 

Aliran Empirisme, Sensasionalisme dan Positivisme

Halo teman-teman semua! Gimana nih kabarnya? Mudah-mudahan selalu dalam keadaan sehat yaa…

Oke kali ini aku bakalan share apa saja yang udah dibahas pada pertemuan ke lima mata kuliah Psikologi Umum I. Kali ini bersama dosen bu Amatul Firdausa N, M.Psi., Psikolog yang biasa dipanggil bu Ocha ya teman-teman.

Empirisme

Empirisme (British Empirism) berkembang di Inggris. Empirisme berasal dari pengalaman. Manusia itu lahir dalam keadaan kosong. Pengetahuan, keterampilan yang kita dapatkan itu berasal dari pengalaman yang kita dapatkan dari kehidupan kita, otomatis kita menggunakan indra didalamnya. John Locke (teori tabularasa) bahwa manusia itu lahir seperti kertas kosong, tidak tahu apapun. Terbentuk seperti sekarang karena pengalaman-pengalaman yang didapatkan selama hidup. Ada hukum asosiasi yang membahas bagaimana cara pengalaman bisa berubah menjadi pengetahuan. Pengalaman lebih ke proses mental, asosiasi dan persepsi didalamnya. Empirisme berkaitan dengan imajinasi, mimpi.

Sensasionalisme

Sensasionalisme berkembang di Prancis (France Sensationalism). Sama dengan empirisme yang berkembang dari pemikiran-pemikiran para filsuf tapi mereka memiliki perspektif yang berbeda. Ada ketidaksetujuan dari teori sebelumnya sehingga mereka mengembangkannya. Ada para filsuf yang mempengaruhi cara berpikir para tokoh disana dan berkembanglah sensasionalisme. Sensasionalisme/sensasi yang akan berkaitan dengan indra. Mengatakan bahwa pengetahuan memang didapatkan dari pengalaman, tetapi pengalaman yang berdasarkan kepada yang bisa kita rasakan oleh indra kita dalam bentuk sensasi seperti penglihatan, penciuman, sentuhan, dan lain sebagainya. Jadi, sensasionalisme itu berasal dari pegalaman yang dirasakan indra kita. Contohnya orang memiliki pemikiran yang berbeda. Dunia diciptakan oleh Tuhan. Tapi bagaimana kita melihatnya dengan indra kita berbeda dengan bagaimana orang lain melihatnya, sehingga setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda  tergantung sensasi masing-masing. Pengetahuan itu sebenarnya sama, tapi tergantung bagaimana kita memaknainya dengan indra kita.

Positivisme

Positivisme berkembang di Prancis. Tapi tokohnya berbeda. Artinya dia setuju dengan empirisme tapi ada beberapa hal yang dikritisinya seperti di empirisme berawal dari metafisika (abstrak, tidak bisa dilihat), sedangkan di positivisme berawal dari sains atau pengetahuan yang bisa dibuktikan kebenarannya, sesuai fakta. Ada 3 hukum yang disampaikan nya : teologi, metafisik dan ilmiah. Positivisme hanya menerima yang ilmiah. Sedangkan teologi (bersifat mistis) dan metafisik (bersifat abstrak) tidak diterimanya. Karena positivisme itu yang menjadi dasar adalah pengetahuan itu bisa di observasi, bisa dilihat. Sedangkan sesuatu yang tidak bisa dilihat bukan sains, bukan pengetahuan.

Kesamaan ketiganya yaitu sama-sama berasal dari pengalaman. Manusia lahir tidak membawa apa apa. Perbedaannya yaitu darimana pengetahuan itu berasal. Empirisme mengatakan pengetahuan berasal dari pengalaman yang bersifat abstrak, imajinasi, mimpi. Sensasionalisme mengatakan pengetahuan berasal dari pengalaman yang berdasar kepada apa yang dirasakan indra kita. Sedangkan positivisme mengatakan bahwa pengetahuan itu bukan abstrak seperti yang dikatakan empirisme tetapi pengetahuan itu bersifat sains, bisa diobservasi, bisa dibuktikan kebenarannya dan sesuai fakta.

Tokoh-tokoh Empirisme

Thomas Hobbes

Menurutnya semua aktivitas manusia bersifat fisikal (fisik) dan mekanikal (punya mekanisme). Jadi, pengalaman itu bersifat fisik (berdasarkan indrawi) lalu diproses dan diterjemahkan. Proses yang kita asosiasikan dari pengalaman sebelumnya.

John Locke

Menurutnya manusia seperti kertas kosong, coretan adalah pengalaman hidup. Jadi, pengetahuan itu berasal dari pengalaman. Dia melihat ada pengalaman yang berasal dari indrawi (sensori). Kemudian dari pengalaman tersebut akan di rearrange menjadi sebuah pengetahuan sedemikian rupa (proses mind/pikiran). Pikiran  dengan tubuh itu tidak terpisah. Sensasi yang diterima ditubuh akan mempengaruhi pikiran kita.

Kemampuan mental (mental ability) yaitu kemampuan yang ada di pikiran kita, yaitu Believing (mempercayai sesuatu), Imaginate (membayangkan atau imajinasi), Reasoning (menalar), Willing (keinginan,dorongan) yang akan mempengaruhi bagaimana kita bertingkah. Menurut John Locke 2 emosi yang mendorong manusia ingin melakukan sesuatu, yaitu rasa senang dan rasa sedih. Manusia suka mencari kesenangan dan menghindari kesedihan.

George Berkeley

Menurutnya, segala sesuatu itu berdasarkan persepsi dari pengalaman dan kebiasaan di lingkungan.

David Hume

Ia menolak ilmu metafisika dan lebih percaya keilmiahan. Ia menentang pemikiran Berkeley yang menyatakan bahwa kita bisa memaknai dunia dari panca indra yang kita punya. Menurutnya persepsi itu bisa saja berbeda-beda. Persepsi itu dibentuk oleh kebiasaan di lingkungan.

James Mill

Menurutnya, sensasi dan akal saling berkaitan satu sama lain. Otak kita seperti mesin, tetapi lebih kompleks, tidak sesederhana hewan.

John Stuart Mill

Menurutnya, setiap ide baru yang sederhana dan sensasi sama sekali tidak dapat diturunkan, karena setiap ide baru akan muncul seiring terjadinya pengalaman, beremansipasi dari mekanika batas-batas kaku associationistic psikologi. Ia melihat ilmu alamiah manusia sama dengan tidologi atau astronomi. Pemikiran, perasaan, dan aksi individu tak dapat diprediksi dengan akurasi tinggi karena kita tak dapat meramalkan keadaan pada masing-masing individu.

Alexander Bain

Bain memformulasikan istilah proses trial dan error, untuk pembelajaran yang berlangsung secara acak oleh individu yang mencoba berbagai perilaku dalam menanggapi rangsangan tertentu, dan cenderung untuk mengulangi perilaku yang mengarah ke hasil positif bagi individu.

Hartley

Dia menghubungkan bagaimana perilaku berkaitan dengan stimulasi dari lingkungan. Contohnya seorang anak memegang sebuah mainan. Itu berarti mainan tersebut adalah mainan yang dia sukai. Karena selama bermain dia selalu mengambil mainan tersebut. Hal ini berarti adanya asosiasi perilaku dengan proses pembelajaran, dimana perilaku yang ditafsirkan merupakan hasil dari proses pembelajaran. Sesuatu yang kita lihat secara fisik itu sama tapi pemaknaan terhadap bentuk fisikal itu beda-beda. Contohnya saat melihat lampu, kita sama-sama setuju kalau itu sebuah lampu. Tapi pemaknaan dalam hal keterangan nya berbeda-beda. Ada orang yang menganggap lampu itu terlalu terang dan ada juga yang menganggap lampu itu agak redup. Hal ini dikarenakan pengalaman setiap orang itu berbeda-beda. Yang menganggap lampu tersebut terlalu terang mungkin karena biasanya lampu dirumahnya agak redup, begitu juga dengan orang yang menganggap lampu tadi agak redup mungkin karena dirumahnya terbiasa memakai lampu yang lebih terang daripada lampu tersebut.

Jadi, segala informasi itu tidak hanya dilihat dari fisiknya saja tetapi juga ada informasi-informasi yang melekat pengalaman disitu dalam pemaknaannya.

 

Tokoh-tokoh Sensasionalisme

Pierre Gassendi

Gassendi menentang teori perilaku binatang oleh aristoteles serta kartesi. Dimana pada pandangannya, ia berpedapat bahwa tiap jiwa hewani diberkati Tuhan dengan perilaku untuk melestarikan individu dan keturunannya. Gassendi juga berpendapat bahwa hewan harus diberikan gambaran atau suatu standar sehingga hewan akan segera menilai apakah hal tersebut harus dihindari atau tidak.

Julien de La Mettrie

Ia merupakan orang pertama yang menyatakan bahwa “Anda adalah apa yang Anda makan”. Ia memandang segala sesuatu yang ada di alam semesta bersifat fisik dan nyata. Menurut La Mettrie, kecerdasan dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu ukuran otak, kerumitan otak, dan pendidikan. La Mettrie merupakan tokoh yang memandang manusia dan segala yang ada di alam semesta sebagai mesin.

Pernyataan Julien de La Mettrie :

Man a Machine : La Mettrie beranggapan bahwa manusia adalah mesin.

Human and Non-human Animal Differ Only in Degree : La Mettrie berpendapat bahwa hewan dapat diajarkan bahasa dan bisa menyamai manusia dalam berbagai aspek.

Penerimaan Materialisme Dapat Membuat Dunia yang Lebih Baik.

Etienne Bonnot de Condillac

Ia yakin bahwa semua kekuatan yang dikaitkan dengan pikiran dapat diturunkan secara sederhana dari kemampuan untuk merasakan, mengingat, dan mengalami kesenangan dan rasa sakit. Condillac membahas bagaimana kemampuan mental manusia dapat diturunkan dari sensasi, ingatan, dan beberapa perasaan dasar. Menurutnya, kekuatan pikiran berkembang sebagai konsekuensi alami dari sensasi.

Calude Adrien Helvetius

Menurutnya, segala macam keterampilan sosial, kejeniusan, dan juga perilaku moral dapat diajarkan kepada manusia melalui sebuah kendali dari pengalaman. Untuk Helvetius orang yang benar-benar saleh adalah mereka yang menemukan kesenangan – bukan hanya kewajibannya – dalam bekerja untuk kebaikan bersama. Sebagian besar agama, ia memegang, yang efektif dan menawarkan dasar munafik moralitas. Dalam ilmu ekonomi ia menelusuri ketidakbahagiaan manusia dan bangsa untuk distribusi kekayaan.

Tokoh Positivisme

August Comte

Menurutnya, masyarakat melewati tahap-tahap yang ditentukan dalam hal cara anggotanya menjelaskan peristiwa alam. Teologis (takhayul, mistisme), metafisik (esensi, prinsip, penyebab, atau hukum yang tidak terlihat), dan ilmiah (dapat dibuktikan, aliran Positivisme mulai diterima). Comte menggunakan istilah sosiologi untuk menggambarkan studi tentang bagaimana masyarakat yang berbeda dibandingkan dalam hal tiga tahap perkembangan.

Nahh bagaimana teman-teman semua? Semoga semua ilmu yang aku share ini bermanfaat bagi teman-teman semua yaa... 

Sampai jumpa di blog berikutnya yaa teman-teman ^^


Jumat, 16 September 2022

 

Sejarah Perkembangan Psikologi

https://www.berbagaireviews.com/2017/01/pengertian-psikologi-dan-sejarah.html


Halo teman-teman semua! Gimana nih kabarnya? Mudah-mudahan selalu dalam keadaan sehat yaa…

Oke kali ini aku bakalan share apa saja yang udah dibahas pada pertemuan ke empat mata kuliah Psikologi Umum I. Kali ini bersama dosen bu Amatul Firdausa N, M.Psi., Psikolog yang biasa dipanggil bu Ocha ya teman-teman.

Pengertian Psikologi

Psikologi berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi, psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa.

Sejarah Perkembangan Psikologi

Sejarah perkembangan psikologi dapat dibagi dalam dua tahap utama, yaitu masa sebelum dan masa sesudah menjadi ilmu yang berdiri sendiri.

·       Masa sebelum

Pada mulanya psikologi termasuk ke dalam ilmu filsafat karena ahli filsafat dari zaman Yunani Kuno lah yang mulai memikirkan tentang gejala-gejala kejiwaan. Namun pada saat itu teori-teori belum bisa dibuktikan secara nyata. Semua teori dikemukakan berdasarkan argumentasi para filsuf secara logis, seperti Aristoteles, Plato, dan Socrates. Apa yang disampaikan para filsuf tersebut diterima masyarakat karena mereka terkenal sebagai ahli filsafat, orang yang berpemikiran dalam. Pada tahun 1879 Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi yang pertama kali di Leipzig, Jerman yang dianggap sebagai pertanda berdiri sendirinya psikologi sebagai ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu induknya (filsafat dan faal).

·       Masa sesudah

Ajaran-ajaran Wundt ini kemudian disebarluaskan ke Amerika Serikat oleh E. B. Titchener. Teori ini tidak diterima karena dianggap terlalu abstrak dan kurang dapat diterapkan secara langsung dalam kenyataan. Reaksi lain terhadap Wundt di Eropa datang dari aliran Psikologi Gestalt. Aliran ini menolak ajaran elementisme dari Wundt dan berpendapat bahwa gejala kejiwaan (khususnya persepsi, karena inilah yang banyak diteliti oleh aliran ini) haruslah dilihat sebagai keseluruhan yang utuh, yang tidak terpecah-pecah dalam bagian-bagian dan harus dilihat sebagai suatu “Gestalt”. Pada perkembangan selanjutnya, Dokter-dokter khususnya psikiater tertarik pada penyakit-penyakit jiwa, khususnya psikoneurosis, dan berusaha mencari sebab-sebab penyakit ini untuk mencari teknis penyembuhannya (terapi) yang tepat.

Pengaruh Filsuf Kuno

Pada zaman ini (abad 6 SM) mulai terjadi peralihan dari mitos menjadi logos. Filsafat Yunani Kuno muncul dari pencampuran mitologi, mistisme dan juga matematika. Tokoh-tokoh yang terlibat yaitu : Thales (bahan dasar dunia adalah air), Anaximandros (segala sesuatu berasal dari yang tak terbatas), Anaximenes (inti sari alam adalah udara), Pythagoras (dasar dari segala sesuatu adalah bilangan), Xenophanes (kesatuan sebagai asas segala kenyataan yang ada), Herakleitos (tidak ada yang bersifat permanen), dan yang terakhir adalah Parmenides (segala sesuatu bersifat tetap, tidak ada yang berubah).

Filsuf pada zaman klasik yang sangat berjasa dalam perkembangan ilmu Psikologi yaitu :

·      Socrates, merupakan Bapak Filosofi Barat yang terkenal dengan metode dialektika yaitu metode menyampaikan argument dengan cara berbincang dan berdialog untuk membuktikan adanya kebenaran yang objektif. Ia sering meragukan  yang jelas benar dan mempertanyakan setiap asumsi orang lain. Objek pemikiran Sokrates bukan alam semesta melainkan manusia. Manusia merupakan makhluk dasar yang dapat mengatur perilaku sendiri dan hidup dalam masyrakat. Perbuatan baik adalah satu-satunya kebahagiaan manusia

·   Plato, merupakan murid dari Socrates. Menurutnya, jiwa merupakan substansi spiritual yang terbentuk sebelum tubuh dan jiwa mempunyai akal dan nafsu. Ia juga berpendapat bahwa kita berhubungan dengan sekitar kita melalui indra dan kepekaan tubuh membentuk aspek dualism pikiran-tubuh.

·   Aristoteles, merupakan murid dari Plato. Ia memiliki pemikiran yang luas dan dikelompokkan menjadi logika, sains (filsafat alam, psikologi dan biologi), estetika, etika, politik dan metafisika. Ia berfokus pada hubungan tubuh dan jiwa. Ia berpendapat bahwa memori adalah hasil proses object, event, dan people yang terhubung.

      Kita lanjut ya teman-teman semua…

      Pengaruh Filsuf Kuno setelah Aristoteles

     Setelah Aristoteles meninggal, para filsuf berfokus pada prinsipnya masing-masing, yaitu :

·         Skeptisisme dan Sinisme

Skeptisisme ditemukan oleh Pyrrho dan Elis. Skeptisme dan sinisme berpikir bahwa manusia tidak akan mencapai kebenaran. Menurut Heracleitos segala realitas itu mengalir tidak ada yang tetap. Sedangkan Diogenes memiliki kepercayaan keinginan alamiah disalurkan dengan cara yang paling sederhana, praktis, mudah dan murah sehingga ia hidup dengan sangat sederhana dan primitive. Ia menolak agama, adat istiadat, tinggal di rumah, makanan yang layak dan mode berbusana.

·         Epicureanisme dan Stoisisme

Berpendapat bahwa filsafat tidak selalu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Berbicara tentang perilaku moral manusia berlandaskan pengalaman didunia. Epicureanisme dicetuskan oleh Epicurus yang berpendapat bahwa atom-atom membuat manusia berkehendak bebas, bukan jiwa.

·         Neoplatonisme

Merupakan aliran oleh Plato gabungan aliran Philo dan Plotinus yang focus pada mistis bukan kerasionalannya.

·         Emphasis on Spirit

Yesus mengajarkan yang baik dan jahat diwahyukan oleh Tuhan dan seharusnya membimbing perilaku manusia. St.Paul mengetahui ada satu Tuhan yang menciptakan dan membentuk nasib manusia. Kaisar Konstantinus mengubah kekristenan yang banyak versi menjadi seperangkat dokumen dan kepercayaan standar. St.Agustinus berpendapat kita hanya perlu tahu Tuhan menciptakan dunia.

Zaman Kegelapan

Terjadi antara tahun 400-1000 ketika itu Eropa didominasi mistisme, takhayul, dan anti intelektualisme. Pada zaman inilah kebudayaan islam mengembangkan filsafat, agama, matematika, dan kedokteran.

Islam dan Pengaruh Yahudi

Kerajaan Islam mengalami perluasan ke wilayah yang sangat besar dalam 100 tahun setelah meninggalnya Rasullullah.

Avicenna, dia memodifikasi filosofi Aristoteles dan menulis buku kedokteran, matematika, logika, metafisika, teologi islam, astronomi, politik dan linguistic.

Averroes, menurutnya semua pengalaman manusia mencerminkan pengaruh Tuhan. Ia juga membuat beberapa kontribusi ilmiah yang mengesankan.

Maimonides, merupakan seorang alkitabiah, sarjana Talmud, dan seorang dokter yang mengantisipasi perhatian modern dengan gangguan psikosomatik dengan menunjukkan hubungan antara hidup etis dan kesehatan mental.

Rekonsiliasi Iman dan Nalar Kristen

St.Anselmus, menurutnya persepsi dan alasan harus dapat melengkapi iman Kristen. Ia juga memiliki argument ontologis tentang keberadaan kehendak Tuhan yang sangat berpengaruh.

Peter Lombard, cara mengenal Tuhan dengan mempelajari karya-karyanya. Caranya dengan iman, akal, dan studi tentang Tuhan.

Skolatisisme, puncak tugas mental mensintesis filsafat Aristoteles dan teologi Kristen dan menunjukkan apa saja implikasinya untuk menjalani kehidupan seseorang.

Peter Abelard Peter Abelard, memperkenalkan metode belajar yang mendirikan periode skolastik, ia menguraikan metode dialektika.

St.Albertus Magnus, ia menjelaskan pandangan Aristoteles tentang sensasi, kecerdasan, dan ingatan kepada para cendekiawan gereja dan menunjukkan bagaimana kekuatan rasional manusia bias mencapai keselamatan.

St.Thomas Aquinas Aquinas, ia berhasil mencapai pendamaian iman dan akal dengan berargumentasi bahwa akal dan iman tidak bertentangan. Baginya semua jalur menuntun kepada kebenaran yang sama yaitu Tuhan dan kemuliaan-Nya.

William Of Occam, prinsip pisau occam yaitu dalam menjelaskan suatu hal tidak perlu membuat asumsi tetapi penjelasan itu harus dibuat sesederhana mungkin. Dia menunjukkan bagaimana mekanisme yang biasanya digunakan dalam penyesuaian kebutuhan social dan biologis.

Sebelum Masa Renaissans, abad 14 dan 15 filsafat masih melayani agama. Dimasa ini takhayul dan sihir merajalela.

Permulaan Sains Modern, psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri pada pertengahan abad 19 mempelajari tentang kejiwaan manusia dengan menggunakan penelitian laboratorium (psikologi strukturalisme).

Isaac Newton, menurutnya meskipun Tuhan pencipta dunia tetapi tidak ikut campur secara aktif dalam peristiwa-peristiwa di dunia. Dunia material diatur oleh hukum alam dan tidak ada tempat untuk tujuan dalam hukum alam. Klasifikasi bukanlah penjelasan dan hukum alam adalah mutlak.

Nicolaus Copernicus, menurutnya bumi dan planet lainnya mengelilingi matahari sehingga matahari menjadi pusat.

Johannes Kepler, ia setuju dengan teori Copernicus karna dia adalah seorang Platonis sama dengan Copernicus yang mencari harmoni matematika sederhana yang menggambarkan alam semesta. Ia juga seorang pemuja matahari dan ia tertarik dengan martabat matahari yang lebih tinggi yaitu sebagai pusat alam semesta.

Galileo Galilei, ia juga mendukung teori Copernicus karena ia memandang alam semesta sebagai sebuah mesin sempurna yang cara kerjanya hanya dapat dipahami dalam istilah matematika. Hal ini membuat dia dihukum dikucilkan di dalam rumah sampai ia meninggal.

Nahh bagaimana teman-teman semua? Semoga semua ilmu yang aku share ini bermanfaat bagi teman-teman semua yaa... 

Sampai jumpa di blog berikutnya yaa teman-teman ^^

Kamis, 15 September 2022

 Pengantar Proses dan Fungsi Mental

Halo teman-teman semua! balik lagi nih sama aku yang bakalan berbagi ilmu yang sangat bermanfaat bagi teman-teman semua. Nah kali ini aku bakalan share apa aja ilmu yang aku dapatin dari kelas Psikologi Umum I pertemuan ketiga bersama ibu Mafaza, S.Psi., M.Sc yang membahas tentang “Pengantar Proses dan Fungsi Mental”.

 Sensasi

Yang pertama tentang sensasi nih, teman-teman pada tau nggak apa itu sensasi? Nah sensasi adalah stimulant dari dunia luar yang dibawa masuk oleh system saraf atau dengan kata lain sensasi adalah proses penerimaan stimulus (rangsangan) oleh panca indra. Contohnya seperti saat kita dipanggil ibu ke dapur, maka panggilan tersebut adalah sebuah stimulus berupa suara yang akan ditangkap indera pendengaran. Proses mendengar inilah yang disebut sebagai sensasi, yang kemudian diproses sampai tahap berpikir untuk menghasilkan respon.

Contoh lainnya yaitu saat kita makan kita memiliki pendapat sendiri tentang rasa makanan tersebut enak atau tidak. Sebelum proses berpikir masakan tersebut enak atau tidak, kita telah mengalami sensasi yaitu merasakan makanan tersebut melalui indra pengecap kita.

Bagaimana teman-teman? Sudah mengerti bukan tentang apa itu sensasi? Oke kita lanjut ya teman-teman…

 Persepsi

Nah persepsi adalah bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (stimulus yang diberi makna). Dengan kata lain persepsi adalah sensasi yang masuk ke otak dan mengalami proses berfikir sehingga muncul sebuah pemahaman. Contohnya saat kita dipanggil ibu ke dapur, maka panggilan tersebut adalah sebuah stimulus berupa suara yang akan ditangkap indera pendengaran lalu panggilan tersebut akan diproses di otak sehingga kita berpikir ibu memanggil kita pasti karena sesuatu yang penting sehingga kita harus merespon panggilan tersebut dan mendatanginya ke dapur.

Contoh lainnya yaitu ketika seseorang melihat sebuah pisau tajam yang diarahkan kepadanya. Maka stimulus tersebut akan masuk ke otak dan membuatnya berpikir pisau tersebut sebagai ancaman sehingga timbul rasa takut.

Nah sensasi dan persepsi ini berkaitan erat dengan panca indra yang kita miliki nih teman-teman semua. Diketahu bahwa fungsi utama panca indra itu adalah untuk transduksi. Teman-teman tau nggak apa itu transduksi? Transduksi adalah proses dimana panca indera merubah energy fisik ke sinyal-sinyal listrik yang kemudian menjadi impuls saraf dan diteruskan ke otak untuk diproses.

Lanjut ya teman-teman…

Teman-teman ada yang tau nggak apa bedanya ilusi dan halusinasi? Menurut buku yang aku baca, ilusi adalah harapan untuk sesuatu tanpa dasar sebenarnya. Sedangkan halusinasi sendiri adalah munculnya persepsi setelah melihat, mendengar, menyentuh, merasakan, atau mencium sesuatu yang tidak ada.

Salah satu cara untuk tahu seberapa banyak rangsangan yang kita butuhkan untuk dapat melihat, mendengar, mengecap sesuatu adalah dengan menganggap adanya absolute threshold, yaitu batas minimum atau jumlah terendah intensitas yang diperlukan adadi jalan raya. Desainer seharusnya memperhitungkan jarak, besar huruf serta gambar agar dapat diberikan sensasi (berupa dilihat dan dibaca) dan persepsi oleh orang yang lewat di jalan raya tersebut. Jika tidak, maka persepsi orang-orang yang lewat disana hanya persepsi bentuk, karena tulisan dan gambarnya yang terlalu kecil dan tidak jelas kecuali dilihat lama.

Selanjutnya adalah sensory adaptation dan sensory habituation. Sensory adaptation adalah menurunnya kepekaan atau respon alat indra ketika diberikan stimulus yang berulang-ulang. Contohnya ketika kita makan-makanan yang pedas. Pada awalnya akan terasa pedas tapi lama-kelamaan kita akan terbiasa dengan rasa pedasnya. Contoh lainnya yaitu ketika kita berenang di kolam berenang, awalnya air akan terasa dingin di kulit kita tapi lama-kelamaan kulit kita aka terbiasa dengan dinginnya. Sedangkan sensory habituation adalah menurunnya respon terhadap stimulus yang berulang-ulang yang terjadi di otak, diabaikan otak karena sudah biasa. Contohnya ketika kita memakai baju. Kain yang menempel di kulit kita lama-lama tidak akan terasa karena sudah diabaikan oleh otak kita. Namun ketika seseorang menyebutkan tentang baju/kain maka kulit kita otomatis akan merasakan kembali baju yang menempel di kulit kita.

Berikutnya ada Just Noticeable Difference (JND), yaitu batas minimal untuk dapat mendeteksi adanya perbedaan 2 stimulus (lebih besar atau kecil). Contohnya ketika kita memberikan garam ke masakan. Awalnya kita hanya memasukannya setengah sendok teh garam dan makanannya hambar. Lalu kita menambahkan lagi setengah sendok teh garam dan masih terasa hambar. Artinya tidak ada perbedaan yang pertama dan kedua, JND belum tercapai.Tetapi jika kita menambahkan satu sendok makan garam maka rasanya akan lebih asin dari yang pertama sehingga JND tercapai. Sensory coding adalah sel-sel khusus yang membentuk jaringan organ sensorik dan dapat mengirimkan informasi sensory spesifik dari modalitas terpisah ke otak.

Nah berikutnya kita akan membahas apa saja perbedaan antara kinesthetic sense, somesthetic sense, dan vestibular sense nih teman-teman. Yang pertama ada kinesthetic sense, yaitu indera yang memberi otak informasi mengenai kontraksi dan peregangan otot kita atau dengan kata lain memberikan rasa gerakan, postur, dan orientasi bagian tubuh. Hal ini sangat diperlukan untuk bertahan hidup, karena impuls kinestetik kita menyediakan system otomatis untuk mempertahankan postur, berjalan, berbicara, memberi isyarat, dan melakukan aktivitas motoric apapun. Yang kedua yaitu somesthetic sense, yaitu istilah kolektif untuk semua sensasi tubuh kita seperti indera kulit (kulit), proprioception (kesadaran akan posisi tubuh sendiri), dan organ dalam. Atau dengan kata lain meneruskan informasi tentang sentuhan, tekanan, sakit, dan suhu diluar tubuh. Semua organ tubuh mengandung ujung saraf dan mengalami rasa sakit ketika terluka atau terganggu oleh penyakit. Beberapa diantaranya adalah system tubuh, organ, dan jaringan yang merupakan reseptor untuk sentuhan, rasa sakit, suhu, posisi tubuh, dan gerakan. Selanjutnya yang terakhir adalah vestibular senseyaitu indera berkontribusi pada kemampuan kita untuk menjaga keseimbangan dan postur tubuh, lalu mengumpulkan informasi penting untuk mengendalikan gerakan dan refleks yang menggerakkan berbagai bagian tubuh untuk mengkompensasi perubahan posisi tubuh.

Perceptual expectancy adalah kecenderungan untuk memahami sesuatu dengan cara tertentu berdasarkan harapan dan asumsi. Contohnya ketika 2 orang pergi ke sebuah bioskop dan menonton film yang sama maka sensasinya sama. Yang satu mempersepsikan film nya sangat bagus (tidak ada ekspektasi sebelumnya) dan yang satu lagi mempersepsikan film nya biasa saja karena sudah mendengar dari orang lain kalau film nya sangat bagus ( sudah berekspektasi terlalu tinggi). Maka dapat kita simpulkan bahwa persepsi tidak hanya murni dari stimulus yang kita terima tapi juga bias dipengaruhi oleh ekspektasi.

 

Motivasi

Motivasi yaitu dorongan yang membuat kita melakukan sesuatu. Motivasi terbagi dua, yaitu motivasi intrinsic (dari dalam diri kita) dan motivasi ekstrinsic (dari luar diri, lingkungan). Contoh motivasi-persepsi yaitu kita termotivasi untuk lulus S1 dengan gelar cumlaude sehingga semua rintangan yang dihadapi untuk mencapainya dianggap sebuah proses bukan sebuah kendala. Contoh persepsi-motivasi yaitu ketika kita berpersepsi kalau orang yang ramah dan sopan akan lebih diterima di masyarakat maka kita termotivasi untuk menjadi orang yang ramah dan sopan. Jadi, hubungan motivasi dan persepsi adalah baik buruknya persepsi seseorang terhadap sesuatu akan mempengaruhi motivasinya untuk melakukan sesuatu tersebut.

 

Teori Kebutuhan Maslow, menyatakan bahwa setiap individu harus memenuhi kebutuhannya dari yang paling dasar sampai ke tingkat yang paling tinggi. Mulai dari kebutuhan fisik (berupa makanan, minum, tidur,dll), rasa aman, social, penghargaan, hingga kebutuhan aktualisasi diri. Hubungan motivasi dan kebutuhan yaitu Semakin tinggi kebutuhan, maka semakin tinggi juga motivasi orang untuk memenuhi kebutuhannya.

        


Emosi

Emosi adalah suatu keadaan yang ditandai dengan gairah fisiologis, perubahan ekspresi wajah, gerak tubuh, postur, dan perasaan subjektif ; respon terhadap kejadian yang menimpa kita. Emosi dasar terdiri dari sedih, marah, terkejut, bahagia, jijik, dan takut.

Hubungan ekspektasi dan Persepsi

Ekspektasi-persepsi, contohnya saja kita berekspektasi tinggi terhadap suatu makanan sangat enak. Namun setelah kita makan rasanya tidak se enak yang kita ekspektasikan.

Persepsi-ekspektasi, contohnya seseorang memiliki persepsi kalau bersosialisasi di kampus itu sangat susah sehingga dia berekspektasi kalau dia tidak akan memiliki teman.

Hubungan emosi dan persepsi

Emosi-persepsi, contohnya ketika seseorang sedang marah maka persepsinya terhadap orang lain selalu buruk atau salah.

Persepsi-emosi, contohnya seseorang memiliki persepsi orang-orang menganggapnya aneh karena melihatnya dengan sinis sehingga membuatnya sedih.

Hubungan pengalaman belajar dan persepsi

Pengalaman belajar-persepsi, contohnya ketika kita sudah pernah belajar dengan seorang dosen dan merasa mengerti dengan materi yang diterangkannya, maka ketika pertemuan berikutnya dengan dosen tersebut kita akan berpersepsi kita akan memahami materi yang diterangkannya dengan mudah.

Persepsi-pengalaman belajar, contohnya kita berpersepsi belajar psikologi umum itu menyenangkan sehingga kita selalu semangat dalam belajar psikologi umum.

Nahh bagaimana teman-teman semua? Semoga ilmu yang udah aku bagiin diatas bermanfaat ya bagi teman-teman semua yang membaca blog ini… sampai jumpa di blog selanjutnya ya teman-teman ^^

Psikologi Gestalt dan Kognitif Halo teman-teman semua! Gimana nih kabarnya? Mudah-mudahan selalu dalam keadaan sehat yaa… Oke kali ini a...